Sahabat Rumata’ yang kami cintai. Kami tidak mungkin menjalankan berbagai program daring yang diselingi dengan beberapa kegiatan luring sepanjang tahun 2020 tanpa dukungan dari Sahabat Rumata’ semua. Karenanya dari hati yang paling dalam kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang terus mengalir di tengah pandemi sehingga Rumata’ dapat melangsungkan berbagai kegiatan. Tanpa kalian semua, Rumata’ tidak mungkin mengerjakan program demi program tahun ini.
Bulan Maret 2020, saat kami mengumumkan galeri dan fasilitas Rumata’ ditutup selama pandemi, di saat yang sama pintu kolaborasi virtual justru terbuka satu demi satu, dari Makassar, Papua hingga Wales, Inggris. Saat kami masih tergagap mencerna perkembangan Covid-19 dan dampaknya terhadap dunia seni dan budaya, satu demi satu sahabat datang berbagi pemikiran dan menawarkan kemungkinan-kemungkinan baru untuk menyiasati pandemi. Terlepas dari pahit dan muramnya 2020, rasanya tidak berlebihan bila kami melihatnya sebagai salah satu masa terpenting dalam perjalanan Rumata’ sebagai organisasi kecil dengan mimpi yang sangat besar: rencana renovasi fasilitas dan lingkungan dengan konsep Creating a Sustainable Neighbourhood Through Art and Design bersama Gappa Studio Makassar. Cita-cita kami tidak lagi sebatas membangun galeri dan tempat berkumpul, melainkan merencanakan pembangunan sebuah kawasan berkesenian yang terintegrasi dengan masyarakat dan lingkungan. Terus terang, kalau bukan karena pandemi yang memaksa kita semua berdiam di rumah, belum tentu kami dapat meluangkan waktu dan tenaga selama berbulan-bulan untuk menyusun konsep dan rancangan ini.
Untuk dua program utama kami, Makassar International Writers Festival (MIWF) dan SEAScreen Academy, lagi-lagi berkat bantuan begitu banyak pihak, mitigasi ke platform digital berjalan tidak sesulit yang kami duga sebelumnya. MIWF ditunda pelaksanaannya ke tahun 2021, namun sepanjang 2020 kami menggelar MIWF Memory Project yang dirancang sebagai acara bulanan yang disiarkan melalui kanal Youtube kami. SEAScreen di tahun 2020 hadir dengan dukungan komunitas film dan beberapa pembuat film Makassar. Dengan tema Manifesto, kami ingin mencatat ketangguhan para pembuat film Asia Tenggara untuk terus bersiasat di masa sulit sekalipun.
Di penghujung tahun ini, terima kasih rasanya tidak pernah cukup kami ucapkan sekali atau dua kali, melainkan berkali-kali. Kepada para relawan, para sahabat, donor, mitra, dan sponsor, terima kasih karena selalu percaya dan selalu mengajak bergerak bersama. Untuk kemanusiaan melalui jalan seni dan budaya, Rumata’ akan terus hadir…
Tahun 2020 adalah salah satu sekolah kemanusiaan terbaik dan membuat kita memiliki pijakan yang lebih kuat menyambut tahun 2021.
Terima kasih.
Lily Yulianti Farid – Riri Riza
__
Tim Newsletter Rumata' ArtSpace:
Koordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Kontributor Penulis Bulan December 2020: Lily Yulianti Farid, Riri Riza, Jumardan, Agus Citra Sasmita, Ama Achmad, Arman Dewarti, Yudhi Soerjoatmodjo (Dapoerdongeng Noesantara), Pamula Mita Andary, William Pakan, Yoga Pratama, Rachmat Mustamin, Magung Budiman.
Korektor: Amy Djafar.
Penerjemah: Edan Runge & Wawan Kurniawan.
Rumata's beloved friends. It is impossible for us to run the various online programs and several offline activities throughout 2020 without the support of all Rumata's friends. Therefore, from the bottom of our hearts we would like to thank you for the support that continues to flow in the midst of the pandemic so that Rumata' can carry out various activities. Without all of you, Rumata' would not be able to implement program after program this year.
In March 2020, when we announced Rumata's galleries and facilities were closed during the pandemic, at the same time the doors to virtual collaboration were opening one after another, from Makassar, Papua to Wales, England. While we were still struggling to digest the developments of Covid-19 and its impact on the world of art and culture, one by one friends came to share their thoughts and offer new possibilities to get around the pandemic. Regardless of this bitter and gloomy 2020, it is not an exaggeration if we see it as one of the most important times in Rumata's journey as a small organization with a very big dream: plans to renovate its facilities and environment with the concept of creating a sustainable neighborhood through art and design with Gappa Studio Makassar. Our ideals are no longer limited to building galleries and gathering places, but rather planning the development of an artistic area that is integrated with society and the environment. Frankly, if it weren't for the pandemic forcing all of us to stay at home, we wouldn't necessarily have been able to spend months of time and energy putting together these concepts and designs.
For our two main programs, Makasssar International Writers Festival and SEAascreen Academy, we must again be thankful for many supporters, as the transition to a digital platform wasn't as difficult as we imagined. MIWF has been postponed until 2021, however, throughout 2020 we organised the MIWF Memory Project in monthly events that were broadcast through our YouTube channel. The 2020 edition of SEAScreen enjoyed the support of Makasssar's film community and several Makassar filmmakers. With the theme, 'Manifesto', we wanted to show the resilience of Southeast Asian filmmakers who continue to be creative even during this difficult time.
As the year comes to a close, it doesn't feel sufficient to only say thanks only once or twice, but rather many more times. To the volunteers, friends, donors, partners and sponsors, thanks for always believing in us and inviting us to work together. Rumata' will always be there to represent humanity through art and culture.
2020 has been one of the best lessons for humanity that will put us on a stronger footing as we welcome 2021.
Thank you,
Lily Yulianti Farid - Riri Riza
__
Rumata' ArtSpace Newsletter Team:
Coordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Author Contributors December 2020: Lily Yulianti Farid, Riri Riza, Jumardan, Agus Citra Sasmita, Ama Achmad, Arman Dewarti, Yudhi Soerjoatmodjo (Dapoerdongeng Noesantara), Pamula Mita Andary, William Pakan, Yoga Pratama, Rachmat Mustamin, Magung Budiman.
Proofreader: Amy Djafar.
Translator: Edan Runge & Wawan Kurniawan.
Rumata' ArtSpace di rubrik retrospective edisi Desember kali ini membahas tentang awal mula Arman Dewarti bergelut di dunia yang kini membesarkan namanya. Ia juga bercerita banyak perihal sinema dulu, kini, dan masa yang akan datang. Kira-kira bagaimana ya pandangan Arman Dewarti mengenai sinema kita hari ini? Genre seperti apa yang disenangi masyarakat Makassar dari kacamata seorang Arman? cari tahu selengkapnya di wawancara eksklusif penutup akhir tahun ini bersama Arman Dewarti.
Rumata 'ArtSpace in the retrospective rubric of this December edition discusses Arman Dewarti's journey in the world where his name is now raised. He also tells a lot about cinema past, present, and the future. What is Arman Dewarti's view of our cinema today? What kind of genre do the people of Makassar like from the perspective of an Arman? find out more in this year-end exclusive interview with Arman Dewarti.
Rumata’ ArtSpace adalah rumah budaya yang resmi berdiri 18 Februari 2011, dijalankan secara independen dengan pendanaan yang sebagian besar berasal dari sumbangan publik. Selain menawarkan fasilitas yang bisa diakses secara luas khususnya bagi seniman dan komunitas di Makassar, Rumata’ dikenal dengan program-program unggulan yang telah menjadi bagian penting pengembangan kebudayaan dan kesenian, antara lain Makassar International Writers Festival (MIWF) dan SEAScreen Academy. Ratusan seniman dan relawan telah terlibat dalam berbagai kegiatan di Rumata’ dan ribuan pengunjung telah mengikuti berbagai kegiatan Rumata’. Perluasan kerjasama, peningkatan kualitas kegiatan dan upaya melebarkan jangkauan audiens adalah tiga hal mendasar yang akan terus dikerjakan Rumata’ Artspace.
Rumata’ ArtSpace is a cultural institution officially established on the 18thof February 2011. It operates independently and receives most of its funding from public donations. Apart from offering facilities that can be widely accessed, especially by artists and the Makassar community, Rumata’ is famous for its featured programs which have become an important part of cultural and artistic development, for example the Makassar International Writers Festival (MIWF) and SEAScreen Academy. Hundreds of artists and volunteers have participated in various activities at Rumata’ and thousands of visitors have also got involved. The three objectives that Rumata’ ArtSpace will continue to strive for are extending its collaborations, increasing the quality of its activities and growing its audience.
Jika ada saran, masukan dan informasi yang perlu kami ketahui, Anda dapat mengunjungi Rumata' ArtSpace dan menghubungi email serta nomor telepon yang tertera:
Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221. Indonesia