Bulan ini, kami ingin berbagi informasi mengenai aktivasi ruang yang dilakukan oleh Rumata' setelah triwulan pertama di tahun 2021. Rumata' juga merilis tampilan website baru sebagai platform untuk berbagi informasi mengenai seluruh kegiatan Rumata'. Serta beberapa program kegiatan yang telah dan akan dilakukan selama beberapa pekan kedepan, di antaranya diskusi Bahasa Daerah, Warisan Bagi Kaum Milenial, Pertunjukan Virtual oleh mahasiswa ISI Yogyakarta, Pembacaan Buku "Tenri dan Kisah Jari-Jari" oleh Teman Pencerita dan Teater Anak Ketjil.
Kami juga menerima dua artikel bulan ini, yakni proyek fotografi yang dikerjakan oleh Frengki Lollo mengenai budaya Matriarki di Malaka, NTT, serta tulisan dari Mariana Yunita mengenai badai seroja yang melanda NTT beberapa waktu lalu.
Kami sangat senang bila Anda bersedia menjadi kontributor untuk mengirimkan tulisan, ulasan, atau bahkan kritik mengenai seni dan budaya Indonesia, terutama Indonesia Timur. Kami percaya bahwa keberagaman perspektif itu adalah salah satu kemewahan yang dapat kita lahirkan terus menerus.
Salam, dan selamat membaca!
Rachmat Hidayat Mustamin
Direktur Program & Kerjasama Rumata’ ArtSpace.
__
Tim Newsletter Rumata' ArtSpace:
Koordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Kontributor Penulis Bulan April 2021: Mirwan, Yoga Pratama, William Pakan, Andi Aryani Oktavia, Mariana Yunita, Frengki Lollo, Romain Coupey, Art Calls Indonesia
Korektor: Amy Djafar.
Penerjemah: Edan Runge & Wawan Kurniawan.
This month, we would like to share information about the space activation carried out by Rumata 'after the first quarter of 2021. Rumata' also released a new website display as a platform to share information about all Rumata's activities'. As well as several program activities that have been and will be carried out over the next few weeks, including discussions on Local Languages, Heritage for Millennials, Virtual Performances by ISI Yogyakarta students, Reading Books "Tenri and Tales of Finger" by Storytelling Friends and Children's Theater.
We also received two articles this month, a photography project by Frengki Lollo regarding the Matriarchic culture in Malacca, NTT, and writings from Mariana Yunita regarding the sacred storm that hit NTT some time ago.
We are very happy if you are willing to be a contributor to send writing, reviews, or even criticism about Indonesian art and culture, especially Eastern Indonesia. We believe that a diversity of perspectives is one of the services that we can continuously deliver.
Welcome and happy reading!
Rachmat Hidayat Mustamin
Director of Programs & Cooperation at Rumata 'ArtSpace.
__
Rumata' ArtSpace Newsletter Team:
Coordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Author Contributors April 2021: Mirwan, Yoga Pratama, William Pakan, Andi Aryani Oktavia, Mariana Yunita, Frengki Lollo, Romain Coupey, Art Calls Indonesia
Proofreader: Amy Djafar.
Translator: Edan Runge & Wawan Kurniawan.
Frengki Lollo, seorang fotografer asal Kupang membagikan riset dan embrio proyek fotografi yang sementara ia kerjakan selama setahun belakangan, yakni mengenai budaya Matriarki di Malaka, NTT. Riset ini mengalamai sedikit kendala akibat badai seroja yang baru saja melanda sahabat-sahabat kita di NTT. Pengetahuan mengenai sosial budaya Indonesia, khususnya di Malaka, terekam melalui lensa Frengki. Proyek fotografi ini masih dalam tahap riset dan pengembangan terutama dalam sektor kolaborasi. Selamat membaca!
___
Malaka, salah satu kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang mekar dari Kabupaten Belu. Kebudayaan yang terbentuk memiliki kemiripan dengan kabupaten Belu. Waktu masih menjadi bagian dari kabupaten Belu, daerah Malaka sudah hidup dengan sistem matriarki sehingga terdapat dua sistem kekuasaan. Setelah berdiri sebagai kabupaten sendiri, masyarakat Malaka sepenuhnya hidup dengan sistem matriarki.
Rumata’ ArtSpace adalah rumah budaya yang resmi berdiri 18 Februari 2011, dijalankan secara independen dengan pendanaan yang sebagian besar berasal dari sumbangan publik. Selain menawarkan fasilitas yang bisa diakses secara luas khususnya bagi seniman dan komunitas di Makassar, Rumata’ dikenal dengan program-program unggulan yang telah menjadi bagian penting pengembangan kebudayaan dan kesenian, antara lain Makassar International Writers Festival (MIWF) dan SEAScreen Academy. Ratusan seniman dan relawan telah terlibat dalam berbagai kegiatan di Rumata’ dan ribuan pengunjung telah mengikuti berbagai kegiatan Rumata’. Perluasan kerjasama, peningkatan kualitas kegiatan dan upaya melebarkan jangkauan audiens adalah tiga hal mendasar yang akan terus dikerjakan Rumata’ Artspace.
Rumata’ ArtSpace is a cultural institution officially established on the 18thof February 2011. It operates independently and receives most of its funding from public donations. Apart from offering facilities that can be widely accessed, especially by artists and the Makassar community, Rumata’ is famous for its featured programs which have become an important part of cultural and artistic development, for example the Makassar International Writers Festival (MIWF) and SEAScreen Academy. Hundreds of artists and volunteers have participated in various activities at Rumata’ and thousands of visitors have also got involved. The three objectives that Rumata’ ArtSpace will continue to strive for are extending its collaborations, increasing the quality of its activities and growing its audience.
Jika ada saran, masukan dan informasi yang perlu kami ketahui, Anda dapat mengunjungi Rumata' ArtSpace dan menghubungi email serta nomor telepon yang tertera:
Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221. Indonesia