Halo Sahabat Rumata’!
Tidak terasa 2024 sudah di penghujung, teruntuk Sahabat Rumata’ yang sedang menyambut Hari Raya Natal, semoga tetap dalam kehangatan dan kebersamaan merayakan momen Natal dan Tahun Baru. Tidak lupa pula kami ucapkan, selamat berliburan!
Nawala kali ini, kabar bahagia datang dari Breeze: Perth–Makassar #2, seniman terpilih Aziziah Diah Aprilia akan residensi di Australia Barat pada Juni–Juli 2025.
Adapun berita dari BASAsulsel Wiki yang baru saja menyelesaikan Kongres Pemuda. Selain itu dalam rangkaian residensi Breeze: Perth–Makassar, Rumata’ ArtSpace juga akan kedatangan seniman residensi dari Australia Sherry Quiambao selama Mei hingga Juni 2025 mendatang.
Kami akan sangat senang bila Anda bersedia menjadi kontributor untuk mengirimkan tulisan, ulasan, atau bahkan kritik mengenai seni dan budaya Indonesia, terutama Indonesia Timur. Kami percaya bahwa keberagaman perspektif itu adalah salah satu kemewahan yang dapat kita lahirkan terus menerus.
Salam, dan selamat membaca!
Rachmat Mustamin
Direktur Program dan Kemitraan Rumata’ ArtSpace
__
Tim Newsletter Rumata' ArtSpace:
Koordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Kontributor Penulis Bulan Desember 2024: Tim Rumata', Rachmat Mustamin, Agus Citra Sasmita, Khomeiny Imam, Andi Nurul Sri Utami, Aqram Syauqi
Penerjemah: PMA
Hello Sahabat Rumata'!
It doesn't feel like 2024 has come to an end, for Rumata' Friends who are welcoming Christmas, hopefully will remain in the warmth and togetherness of celebrating Christmas and New Year's moments. And, happy holidays!
In this newsletter, happy news comes from Breeze: Perth-Makassar #2, selected artist Aziziah Diah Aprilia will be in residency in Western Australia in June-July 2025.
As for news from the BASAsulsel Wiki that just completed the Youth Congress. In addition to the Breeze: Perth-Makassar #2 residency series, Rumata' ArtSpace will also welcome Australian artist-in-residence Sherry Quiambao from May to June 2025.
We would greatly appreciate it if you would be willing to contribute by submitting articles, reviews, or even critiques about Indonesian art and culture, particularly in East Indonesia. We believe that we can always work to foster a wide range of viewpoints.
Thank you for reading, and best regards!
Rachmat Mustamin
Director of Programs and Partnerships, Rumata’ ArtSpace
__
Rumata' ArtSpace Newsletter Team:
Coordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Contributing Writers for December 2024: Rumata' Team, Rachmat Mustamin, Agus Citra Sasmita, Khomeiny Imam, Andi Nurul Sri Utami, Aqram Syauqi
Translator: PMA
Residensi Lintas Benua Seniman Terpilih BREEZE: Makassar-Perth #2 Aziziah Diah Aprilia
BREEZE Selected Artists' Intercontinental Residency: Makassar-Perth #2 Aziziah Diah Aprilia
Aziziah Diah Aprilya adalah seorang fotografer, penulis, dan praktisi budaya yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia akan mendedikasikan residensinya di Perth untuk mengeksplorasi pohon asam sebagai simbol pertukaran budaya antara Makassar dan pesisir Australia. Diperkenalkan ke Australia oleh para pelaut Makassar dalam pelayaran bersejarah mereka, pohon asam memiliki makna yang dalam, yang mewakili ikatan budaya dan ekologi antara kedua wilayah tersebut.
Aziziah Diah Aprilya is a photographer, writer and cultural practitioner based in Makassar, South Sulawesi. She will dedicate her residency in Perth to exploring the tamarind tree as a living symbol of cultural exchange between Makassar and coastal Australia. Introduced to Australia by Makassan sailors during their historic voyages, tamarind trees hold deep significance, representing cultural and ecological ties between the two regions.
Residensi Lintas Benua di Rumata’: Sherry Quiambao
Intercontinental Residency at Rumata': Sherry Quiambao
Selama residensi di Rumata' Artspace, Sherry Quiambao akan mengembangkan proyeknya yang berjudul Horizon: Habitat, yang mengeksplorasi air sebagai metafora untuk fluiditas identitas budaya dan migrasi. Berdasarkan pengalamannya sebagai generasi kedua dari Filipina/Australia, ia akan meneliti bagaimana aspirasi material dan konsumerisme membentuk identitas dan rasa memiliki. Di Makassar–kota yang sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan air, migrasi, dan perdagangan–Quiambao akan meneliti tentang dampak lingkungan dan budaya dari konsumerisme, dengan menarik kesejajaran antara hubunganya dengan Makassar, Perth, dan Filipina.
During her residency at Rumata’ Artspace, Makassar, Sherry Quiambao will develop her project Horizon: Habitat, which explores water as a metaphor for the fluidity of cultural identity and migration. Drawing on her experience as a second-generation Filipino/Australian, she will examine how material aspirations and consumerism shape identity and belonging. In Makassar – a city deeply influenced by its connections to water, migration and trade – Quiambao will investigate the environmental and cultural impacts of consumerism, drawing parallels between Makassar, Perth and the Philippines.
194 Peserta Kongres Pemuda Sulsel Lahirkan Kesepakatan Aksi Bersama
Kongres Pemuda Sulawesi Selatan 2024 resmi ditutup pada Rabu (11/12/2024) di Baruga Anging Mammiri, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Makassar. Acara yang berlangsung sejak Selasa kemarin (10/11/2024) ini bertujuan melahirkan Kesepakatan Aksi Bersama sebagai hasil pertukaran gagasan untuk isu sosial yang mendesak.
Sebanyak 194 peserta dibagi ke dalam 10 kelompok diskusi yang membahas topik-topik yang berkenaan dengan generasi muda. Dari diskusi dan pitching antar kelompok, tiga topik prioritas dipilih melalui metode voting. Ketiga topik tersebut adalah pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja, yang dianggap paling relevan untuk tantangan di Sulawesi Selatan.
SEAScreen Academy 2016 Album on Flickr
Fermentasi Radiasi: Penciptaan Seni Dalam 4 Babak
Fermentasi Radiasi: The Creation of Art in 4 Acts
21-23 Februari 2025
Rumata’ ArtSpace adalah rumah budaya yang resmi berdiri 18 Februari 2011, dijalankan secara independen dengan pendanaan yang sebagian besar berasal dari sumbangan publik. Selain menawarkan fasilitas yang bisa diakses secara luas khususnya bagi seniman dan komunitas di Makassar, Rumata’ dikenal dengan program-program unggulan yang telah menjadi bagian penting pengembangan kebudayaan dan kesenian, antara lain Makassar International Writers Festival (MIWF) dan SEAScreen Academy. Ratusan seniman dan relawan telah terlibat dalam berbagai kegiatan di Rumata’ dan ribuan pengunjung telah mengikuti berbagai kegiatan Rumata’. Perluasan kerjasama, peningkatan kualitas kegiatan dan upaya melebarkan jangkauan audiens adalah tiga hal mendasar yang akan terus dikerjakan Rumata’ Artspace.
Rumata’ ArtSpace is a cultural institution officially established on the 18thof February 2011. It operates independently and receives most of its funding from public donations. Apart from offering facilities that can be widely accessed, especially by artists and the Makassar community, Rumata’ is famous for its featured programs which have become an important part of cultural and artistic development, for example the Makassar International Writers Festival (MIWF) and SEAScreen Academy. Hundreds of artists and volunteers have participated in various activities at Rumata’ and thousands of visitors have also got involved. The three objectives that Rumata’ ArtSpace will continue to strive for are extending its collaborations, increasing the quality of its activities and growing its audience.
Jika ada saran, masukan dan informasi yang perlu kami ketahui, Anda dapat mengunjungi Rumata' ArtSpace dan menghubungi email serta nomor telepon yang tertera:
Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221. Indonesia