Halo Sahabat Rumata’, semoga selalu sehat.
Kami kembali mengabarkan nawala bulan Agustus ini dengan sejumlah informasi mengenai berita seputar agenda program dari Rumata’ ArtSpace.
Berita seputar pertunjukan Batang-Batang Rupama yang berbicara tentang kota membuka ruang percakapan lintas generasi dan MIWF yang baru saja meluncurkan tema baru untuk pagelarannya di tahun depan bertajuk ‘Land and Hand’. Adapun berita tentang rangkaian pameran di MIWF 2024 “Family: Won’t Get Lost in Trans-lation” dan esai tentang MIWF 2024 yang ditulis Caitlin Hughes berjudul Under The Poetic Stars, Makassar International Writers Festival and its ripple effects.
Sahabat Rumata’ juga bisa menyimak beberapa rekomendasi agenda program yang akan hadir dalam minggu ini di Rumata’ ArtSpace, ada Makassar Cinema Weekend dan Pameran Arsip Sineria: Lensa Masa.
Kami akan sangat senang bila Anda bersedia menjadi kontributor untuk mengirimkan tulisan, ulasan, atau bahkan kritik mengenai seni dan budaya Indonesia, terutama Indonesia Timur. Kami percaya bahwa keberagaman perspektif itu adalah salah satu kemewahan yang dapat kita lahirkan terus menerus.
Salam, dan selamat membaca!
Rachmat Mustamin
Direktur Program dan Kemitraan Rumata’ ArtSpace
Tim Newsletter Rumata' ArtSpace:
Koordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Kontributor Penulis Bulan Agustus 2024: Tim Rumata', Khomeiny Imam, Agus Citra Sasmita, Andi Nurul Sri Utami
Penerjemah: PMA
Hello Sahabat Rumata', hope you are always healthy.
We are back with our August newsletter with news about Rumata' ArtSpace's program agenda.
News about Batang-Batang Rupama's performance that talks about the city opening a space for cross-generational conversations and MIWF which has just launched a new theme for next year's event titled 'Land and Hand'. The news about the exhibition series at MIWF 2024 "Family: Won't Get Lost in Trans-lation" and an essay about MIWF 2024 written by Caitlin Hughes entitled Under The Poetic Stars, Makassar International Writers Festival and its ripple effects.
You can also check out some recommendations for the program agenda that will be present this week at Rumata' ArtSpace, there is Makassar Cinema Weekend and the Sineria Archive Exhibition: Lensa Masa.
We would greatly appreciate it if you would be willing to contribute by submitting articles, reviews, or even critiques about Indonesian art and culture, particularly in East Indonesia. We believe that we can always work to foster a wide range of viewpoints.
Thank you for reading, and best regards!
Rachmat Mustamin
Director of Programs and Partnerships, Rumata’ ArtSpace
Rumata' ArtSpace Newsletter Team:
Coordinator: Rachmat Mustamin
Contributors 2024 2024: Rumata's team, Khomeiny Imam, Agus Citra Sasmita, Andi Nurul Sri Utami, Ifdhal Ibnu
Translator: PMA
Dari Menonton Pertunjukan “Batang-batang Rupama”: Buka Ruang Percakapan Lintas Generasi
From Watching "Batang-batang Rupama" Performance: Open Space for Conversation Across Generations
Di Makassar, terdapat jalan-jalan yang menyimpan berbagai cerita dari masa lalu yang belum sepenuhnya terungkap. Sebuah proyek seni yang bernama “Batang-batang Rupama”, hadir untuk mengungkapnya.
Proses pertunjukan yang terdiri dari beberapa tahap. Dimulai dengan riset dan pengembangan konsep, lokakarya, persiapan, dan latihan pertunjukan lintas media secara langsung selama tiga hari, 19-21 Juli.
Proyek yang bertujuan untuk menghubungkan kembali generasi muda dengan sejarah Makassar ini diungkapkan melalui perpaduan teater, film, proyeksi mapping, dan DJ yang terinspirasi oleh kreativitas generasi Z.
In Makassar, there are streets that hold various stories from the past that have not been fully revealed. An art project called "Batang-batang Rupama" is here to reveal them.
The performance process consisted of several stages. Starting with research and concept development, workshops, preparation, and rehearsal of the live cross-media performance over three days, July 19-21.
The project, which aims to reconnect the younger generation with Makassar's history, is expressed through a fusion of theater, film, projection mapping, and DJs inspired by the creativity of generation Z.
MIWF 2025: ‘Land and Hand’
MIWF 2025: ‘Land and Hand’
Setelah upaya mendorong semangat merawat dan mengasuh ditunaikan melalui ‘Mothering’, rancangan MIWF tahun depan kali ini datang membawa aura yang tidak biasa dan terbilang beda dari tahun-tahun sebelumnya. Mengusung tema ‘Land and Hand’ untuk tahun depan, MIWF mengusung visual dari tangan seniman lintas disiplin asal Palu, Sulawesi Tengah, Taufiqurrahman ‘Kifu’ yang menjadi seruan perlawanan atas segala bentuk perampasan ruang hidup, pembantaian, penindasan, dan pengusiran berbagai komunitas dari tanahnya, juga pengerukan dan perusakan lahan yang masih terus terjadi di berbagai tempat, serta hal-hal lain di sekitar persoalan-persoalan genting tersebut.
After encouraging the spirit of caring and nurturing through 'Mothering', next year's MIWF design comes with an unusual aura and is somewhat different from previous years. Carrying the theme 'Land and Hand' for next year, MIWF brings visuals from the hands of an interdisciplinary artist from Palu, Central Sulawesi, Taufiqurrahman 'Kifu' which is a cry of resistance to all forms of deprivation of living space, massacres, oppression, and expulsion of various communities from their land, as well as dredging and land destruction that still continues to occur in various places, as well as other things around these critical issues.
Mengurai Pertalian Kasih ‘Keluarga’ dalam Pameran “Family: Won’t Get Lost in Trans-lation”
Unraveling the Love Affinity of 'Family' in the Exhibition "Family: Won't Get Lost in Trans-lation"
MAKASSAR – Makassar International Writers Festival (MIWF) 2024 menghadirkan memori dan cerita dari kolaborasi Komunitas KAHE dan Persatuan Waria Kabupaten Sikka (Perwakas) dalam sebuah pameran bertajuk “Family: Won’t Get Lost in Trans-lation”.
Berlangsung pada 23-26 Mei 2024 di Gedung J-1, Rotterdam, Makassar, pameran ini menampilkan arsip bertema ‘keluarga’ dengan mengeksplorasi dan merayakan berbagai bentuk pengalaman narasi personal hingga potret kehidupan keberagaman.
Selama pameran berlangsung, ruangan ini dipenuhi dengan berbagai instalasi visual foto, film dokumenter, dan benda-benda yang mengundang pengunjung untuk merenungkan makna keluarga dalam hidup mereka sendiri.
MAKASSAR - Makassar International Writers Festival (MIWF) 2024 presents memories and stories from the collaboration of Komunitas KAHE and Persatuan Waria Kabupaten Sikka (Perwakas) in an exhibition entitled "Family: Won't Get Lost in Trans-lation".
Taking place from May 23-26, 2024 at Building J-1, Rotterdam, Makassar, the exhibition showcases a 'family'-themed archive that explores and celebrates various forms of personal narrative experiences to life portraits of diversity.
Throughout the exhibition, the space is filled with visual installations of photographs, documentaries and objects that invite visitors to reflect on the meaning of family in their own lives.
Essay: Under The Poetic Stars
'Makassar International Writers Festival and Its Ripple Effects'
Benteng (Fort) Rotterdam adalah kompleks benteng beratap merah bata krem yang terletak di tepi pelabuhan yang bersejarah di Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng peninggalan kolonial Belanda dari abad ke-17 ini tidak terlihat aneh di tengah-tengah kota Makassar, di mana arsitektur Tionghoa, Belanda, dan arsitektur lokal Sulawesi Selatan berdiri berdampingan dengan hotel-hotel tinggi berkaca. Saat ini, Benteng Fort Rotterdam menjadi landmark paling terkenal di Makassar, sebuah simbol tempo doeloe yang tak lekang oleh waktu.
Ketika saya pertama kali mengunjungi Benteng Rotterdam bulan Oktober lalu, saat itu cuaca sedang terik-teriknya di penghujung musim kemarau dan tempat ini sangat sepi. Ketika saya kembali untuk menghadiri malam pembukaan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2024 pada akhir Mei tahun ini, suasananya sangat berbeda. Malam itu adalah malam yang cerah dan sejuk. Kerumunan orang berkerumun di sekitar lokasi. Seseorang mengatakan kepada saya bahwa malam pembukaan selalu 'seperti reuni raksasa' bagi komunitas seni lokal dan masyarakat umum. Terdapat deretan kios makanan dan spanduk serta umbul-umbul berwarna-warni, sementara panggung utama dihiasi dengan kartun-kartun berwarna-warni.
Visit the Video Archive of Rumata' Programs on Rumata' ArtSpace Youtube Channel
Beasiswa Studi Singkat Australia Awards
Di Garis Depan Perfilman: Penulisan Naskah dan Penyutradaraan
Australia Awards Short Study Scholarship
On the Frontlines of Film: Screenwriting and Directing
Pendaftaraan sampai 1 September 2024
Rumata’ ArtSpace adalah rumah budaya yang resmi berdiri 18 Februari 2011, dijalankan secara independen dengan pendanaan yang sebagian besar berasal dari sumbangan publik. Selain menawarkan fasilitas yang bisa diakses secara luas khususnya bagi seniman dan komunitas di Makassar, Rumata’ dikenal dengan program-program unggulan yang telah menjadi bagian penting pengembangan kebudayaan dan kesenian, antara lain Makassar International Writers Festival (MIWF) dan SEAScreen Academy. Ratusan seniman dan relawan telah terlibat dalam berbagai kegiatan di Rumata’ dan ribuan pengunjung telah mengikuti berbagai kegiatan Rumata’. Perluasan kerjasama, peningkatan kualitas kegiatan dan upaya melebarkan jangkauan audiens adalah tiga hal mendasar yang akan terus dikerjakan Rumata’ Artspace.
Rumata’ ArtSpace is a cultural institution officially established on the 18thof February 2011. It operates independently and receives most of its funding from public donations. Apart from offering facilities that can be widely accessed, especially by artists and the Makassar community, Rumata’ is famous for its featured programs which have become an important part of cultural and artistic development, for example the Makassar International Writers Festival (MIWF) and SEAScreen Academy. Hundreds of artists and volunteers have participated in various activities at Rumata’ and thousands of visitors have also got involved. The three objectives that Rumata’ ArtSpace will continue to strive for are extending its collaborations, increasing the quality of its activities and growing its audience.
Jika ada saran, masukan dan informasi yang perlu kami ketahui, Anda dapat mengunjungi Rumata' ArtSpace dan menghubungi email serta nomor telepon yang tertera:
Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221. Indonesia