Saya tidak sanggup menuliskan apapun pada newsletter kali ini. Kak Lily telah mendahului kita semua. Dan, tak terhitung jumlahnya, legacy yang telah ia inisiasi untuk kota Makassar, maupun Indonesia. Dedikasi dan integritasnya membangun peradaban melalui literasi merupakan salah satu hal yang tak mungkin diukur oleh apapun. Kami masih memproses situasi ini dan mencoba pelan-pelan beradaptasi bekerja tanpa kehadiran Kak Lily sebagai penggalan jiwa Rumata’.
Kita berkomitmen untuk tetap melanjutkan MIWF, disertai dengan semangat dan energi yang terus mengalir dari kak Lily. Selama 12 tahun ini, Kak Lily telah merawat nyala “MIWF” menghadirkan festival yang mempersatukan teman-teman komunitas literasi, seni dan budaya, lingkungan, aktivis kemanusiaan dan lainnya. Selalu ada ruang untuk berkolaborasi memajukan Makassar dan Indonesia Timur.
Untuk itu, mari kita berangkulan untuk terus melanjutkan cita-cita bersama ini untuk tujuan kebudayaan yang lebih besar.
We love you, Kak Lily…
Rachmat Mustamin
Direktur Program dan Kemitraan Rumata’ ArtSpace
Tim Newsletter Rumata' ArtSpace:
Koordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Kontributor Bulan Maret 2023: Tim Rumata', Agus Citra Sasmita, Andi Nurul Sri Utami, Khomeiny Imam, Ifdhal Ibnu
Penerjemah: Edan Runge
I can't write anything in this newsletter. Our sister Lily preceded all of us at Rumata’. Her legacy of work for the city of Makassar, as well as for Indonesia, is invaluable. Her dedication and integrity in building civilization through literacy is something that cannot be measured by anything. We are still processing this situation and trying to slowly adapt to working without our sister Lily, as a part of Rumata's soul.
We are committed to continuing MIWF, accompanied by the enthusiasm and energy that continues to flow from our sister Lily. For the past 12 years, Lily has nurtured the flame of "MIWF" by presenting a festival that unites friends from the literacy, arts and culture community, environment, humanitarian activists and others. There is always room for collaboration to advance Makassar and Eastern Indonesia.
For that, let's work hand in hand to continue this common goal for a bigger cultural purpose.
We love you, Sis Lily…
Rachmat Mustamin
Director of Programs and Partnerships for Rumata' ArtSpace
Newsletter's team of Rumata' ArtSpace:
Coordinator: Rachmat Mustamin
Rumata' ArtSpace Newsletter Team:
Coordinator: Rachmat Mustamin
Contributors March 2023: Rumata's team, Agus Citra Sasmita, Andi Nurul Sri Utami, Khomeiny Imam, Ifdhal Ibnu
Penerjemah: Edan Runge
Selamat Jalan, Kak Lily Yulianti Farid
Farewell, Lily Yulianti Farid
Residensi dan Penelitian oleh Nurabdiansyah di Galeri Universitas Monash Australia
Nurabdiansyah, seniman visual dari Makassar akan melaksanakan residensi/riset di Galeri Universitas Monash Australia dari bulan April - Mei 2023. Proyek ini berangkat sebagai upaya mencari sejarah, cerita dan pengetahuan warga keturunan Makassar dan Aborigin. Residensi ini akan berlangsung selama 2 bulan. Tujuan riset ini akan menganalisa objek dalam lukisan-lukisan Aborigin yang menceritakan tentang Makassar. Kerja kolaborasi ini diinisiasi atas kerjasama dari Rumata’-MIWF, Universitas Monash, Global Encounters dan Desain Komunikasi Visual UNM.
Nurabdiansyah, a visual artist from Makassar will carry out a residency/research at Monash University Gallery in Australia from April - May 2023. This project begins as an effort to learn about the history, stories and knowledge of the people of Makassar and Aboriginal descent. This residency will last for 2 months. The aim of this research is to analyze the objects in Aboriginal paintings that tell us about these peoples’ connection with Makassar. This collaborative work was initiated in collaboration with Rumata'-MIWF, Monash University, the Global Encounters research project and the UNM Visual Communication Design Faculty.
Bahasa Daerah masih terus menjadi perhatian serius bagi BASASulsel Wiki, pemerintah serta komunitas pelestarian bahasa daerah. Betapa tidak, seiring berjalannya waktu bahasa makassar hampir mengalami kepunahan dengan masuknya bahasa-bahasa asing yang mengakibatkan anak milenial perlahan-lahan meninggalkan bahasa Ibu-nya.
BASASulsel Wiki, kali ini mengangkat isu terkait moderasi beragama di lingkungan sekitar tetapi cara menanggapi isu tersebut menggunakan bahasa daerah ataupun dialek daerahnya masing – masing. BASASusel bekerjasama dengan dinas pendidikan provinsi sulawesi selatan membuat wikithon dengan mengundang guru dan siswa untuk berpartisipasi dalam wikithon moderasi beragama.
Regional languages continue to be a serious concern for BASASulsel Wiki, for the government and for local language preservation communities. Why would this not be the case, as time goes by the Makassar language has almost become extinct with the entry of foreign languages which causes millennial children to slowly leave their mother tongue.
BASASulsel Wiki, this time raises issues related to religious moderation in the surrounding environment but the response to this issue will use regional languages or regional dialects. BASASusel in collaboration with the South Sulawesi provincial education office created a wikithon by inviting teachers and students to participate in a religious moderation wikithon.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan, pengelolaan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur dan pencahayaan dengan acuan estetika. Dalam rentan waktu tujuh bulan lamanya, Kikahasart Gallery menggunakan Seni Rupa sebagai media pembelajaran dan penanaman karakter pada anak di usia dini. Hingga pada tanggal 25 dan 26 Februari 2023, Kikahasart Gallery menggelar pameran Lukisan anak yang bertema “Remember Me “ di Rumata' Art Space, Jl.Bontonompo, sebagai wujud apresiasi dari proses pembelajaran yang telah dilalui bersama.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Creative Art Makassar dinaungi Kampus Politeknik PSDKU Makassar menggelar pameran tematik ‘Creative Space’. Pameran bertemakan ‘Luapan Rasa’ ini dilaksanakan pada Sabtu-Ahad, 4-5 Maret 2023 di Rumata’ Art Space, Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Kec. Tamalate, Kota Makassar. Pameran ini merupakan bagian dari program kerja tahunan UKM Creative Art.
Tema ‘Luapan Rasa’ dengan arti sebuah pengekspresian rasa, emosi juga perasaan yang pernah dialami hingga hal-hal yang berkesan dalam hidup para artist lalu dituang dalam suatu karya seni. ‘Creative Space’ kali ini mengangkat isu keresahan dari internal UKM Creative Art dan orang di bidang kreatif mengenai susahnya konsisten dalam berkarya. Seperti yang kita ketahui karya dapat dihasilkan apabila mood dalam keadaan yang baik karena akan mengantarkan kita kepada gerakan yang membara, serta ide yang penuh gairah. Namun begitupun sebaliknya, jika mood dalam keadaan buruk, kita sulit untuk konsisten, sehingga karya pun tidak akan ada hasilnya.
The Makassar Creative Art Student Activity Unit (UKM) under the auspices of the Makassar PSDKU Polytechnic Campus held the exhibition themed 'Creative Space'. The exhibition with the theme 'Overflowing Emotions' was held on Saturday-Sunday, 4-5 March 2023 at Rumata' Art Space, Bontonompo Road, No. 12A, Mt. Sari, Tamalate, Makassar City. This exhibition is part of the UKM Creative Art annual work program.
The theme 'Overflowing Emotions' means an expression of feelings, emotions and feelings that have been experienced so that memorable things in the lives of the artists are then poured into a work of art. 'Creative Space' this time raises the issue of anxiety from within UKM Creative Art and people in the creative field about the difficulty of being consistent in creating. As we know, work can be produced when the mood is good because it will lead us to fiery movements and passionate ideas. But vice versa, if the mood is in a bad state, it is difficult for us to be consistent, so that even the work will not produce results.
Pada hari Minggu, 19 Februari 2023, Kinefilia kembali menjalankan program pemutaran film untuk khayalak masyarakat Makassar di Rumata’ ArtSpace. Kali ini, dengan tajuk “The Grotesque World of Kolong Sinema”, Kinefilia membawa penonton untuk masuk ke dalam dunia seram dan mencekam film-film produksi Kolong Sinema hasil karya Amer Bersaudara (Azzam Fi Rullah dan Alzein Putra Merdeka). Program ini menayangkan tiga film pendek, yaitu “Kuntilanak Pecah ketuban”, “Kuburan Berjalan”, dan “Bootlegging My Way Into Hell”. Ketiga film ini berhasil membuat penonton takut, tertawa, dan terheran-heran tidak menyangka terhadap dunia sinema unik ciptaan Kolong Sinema.
Najwa Shihab Refleksi 20 Tahun Reformasi Indonesia - MIWF Makassar 2018
Lau Ne: Menjelajahi Lautan Pengetahuan
Lau Ne dikelola oleh Komunitas KAHE Maumere, menyajikan informasi, isu, gagasan, wacana, atas praktik kesenian/kebudayaan dan karya-karya seni yang berbasis dan tertuju pada aktivasi isu, potensi, dan modal-modal sosial-kultural. Melalui pembacaan terhadap kesenian, Lau Ne menawarkan sudut pandang alternatif untuk melihat fenomena-fenomena sosial, budaya, ekonomi dan politik yang berlangsung di masyarakat, dalam skala lokal maupun global. Sepanjang tahun 2020-2021, fokus utama Lau Ne adalah mendokumentasikan dan mempublikasikan hasil riset dan proses penciptaan fora serta aktivitas kesenian bersama warga (artistic encounter) di Kampung Wuring. Inisiatif ini diberi nama ‘Crossing Borders’ dan diselenggarakan atas kerja sama Komunitas KAHE dan Teater Garasi/Garasi Performance Institute, didukung oleh Voice Global. Lau Ne diambil dari bahasa Krowe, secara harafiah berarti di pesisir/pantai. Frasa tersebut merepresentasikan visi media ini yang coba menghadirkan narasi-narasi pinggiran (subversi) dan alternatif mengenai seni dan masyarakat.
Lau Ne is managed by the KAHE Maumere Community and it presents information, issues, ideas, discourses on artistic/cultural practices and works of art that are focused on approaches to handling issues, potential and socio-cultural capital. Through reading art, Lau Ne offers an alternative perspective to see social, cultural, economic and political phenomena that take place in society, on a local and global scale. Throughout 2020-2021, Lau Ne's main focus was documenting and publishing research results and creating fora and artistic encounters with residents in Kampung Wuring. This initiative is called 'Crossing Borders' and is held in collaboration with the KAHE Community and the Garage Theater/Garage Performance Institute, supported by Voice Global. Lau Ne is taken from the Krowe language, which literally means on the coast/beach. This phrase represents the vision of this media which speaks about subversion and alternative narratives about art and society.
Rumata’ ArtSpace adalah rumah budaya yang resmi berdiri 18 Februari 2011, dijalankan secara independen dengan pendanaan yang sebagian besar berasal dari sumbangan publik. Selain menawarkan fasilitas yang bisa diakses secara luas khususnya bagi seniman dan komunitas di Makassar, Rumata’ dikenal dengan program-program unggulan yang telah menjadi bagian penting pengembangan kebudayaan dan kesenian, antara lain Makassar International Writers Festival (MIWF) dan SEAScreen Academy. Ratusan seniman dan relawan telah terlibat dalam berbagai kegiatan di Rumata’ dan ribuan pengunjung telah mengikuti berbagai kegiatan Rumata’. Perluasan kerjasama, peningkatan kualitas kegiatan dan upaya melebarkan jangkauan audiens adalah tiga hal mendasar yang akan terus dikerjakan Rumata’ Artspace.
Rumata’ ArtSpace is a cultural institution officially established on the 18thof February 2011. It operates independently and receives most of its funding from public donations. Apart from offering facilities that can be widely accessed, especially by artists and the Makassar community, Rumata’ is famous for its featured programs which have become an important part of cultural and artistic development, for example the Makassar International Writers Festival (MIWF) and SEAScreen Academy. Hundreds of artists and volunteers have participated in various activities at Rumata’ and thousands of visitors have also got involved. The three objectives that Rumata’ ArtSpace will continue to strive for are extending its collaborations, increasing the quality of its activities and growing its audience.
Jika ada saran, masukan dan informasi yang perlu kami ketahui, Anda dapat mengunjungi Rumata' ArtSpace dan menghubungi email serta nomor telepon yang tertera:
Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221. Indonesia