Institusi seni dan budaya di berbagai daerah masih tetap aktif menyelenggarakan kegiatan online, meskipun ada juga yang offline. Setidaknya, upaya-upaya itulah yang akan tetap memberikan asupan bagi kita untuk memperkaya perspektif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Bulan ini, kami ingin berbagi informasi mengenai hibah yang diraih oleh Makassar International Writers Festival (MIWF) dari CTC Cultural Program oleh British Council. Selain itu, Intan Paramaditha, salah satu kurator MIWF, masuk dalam daftar panjang Stella Prize 2021, juga ada artikel mengenai kesetaraan dalam ekosistem seni oleh tiga perempuan dari berbagai daerah, salah satunya Lily Yulianti Farid selaku direktur MIWF.
Rumata’ menjadi salah satu kolaborator untuk perayaan 100 Tahun Usmar Ismail bulan Maret ini, serta ada kompilasi video kesan dan cerita para sahabat Rumata’ yang secara berkala diunggah di akun Instagram. Yulika Anastasia, seorang perempuan pembuat film dokumenter dari Papua, merekomendasikan film-film yang wajib ditonton oleh perempuan.
Kami sangat senang bila Anda bersedia menjadi kontributor untuk mengirimkan tulisan, ulasan, atau bahkan kritik mengenai seni dan budaya Indonesia, terutama Indonesia Timur. Kami percaya bahwa keberagaman perspektif itu adalah salah satu kemewahan yang dapat kita lahirkan terus menerus.
Salam, dan selamat membaca!
Rachmat Hidayat Mustamin
Direktur Program & Kerjasama Rumata’ ArtSpace.
__
Tim Newsletter Rumata' ArtSpace:
Koordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Kontributor Penulis Bulan Maret 2021: Lily Yulianti Farid, Riri Riza, Ita Ibnu, Pamula Mita Andary, Lestaria, Yoga Pratama, Magung Budiman, Falah, Abdi Karya, Dicky Senda, Whiteboard Journal, Yulika Anastasia, Rachmat Mustamin
Korektor: Amy Djafar.
Penerjemah: Edan Runge & Wawan Kurniawan.
Art and cultural institutions in various regions are still actively organizing online activities, although some are offline. At least, those efforts will continue to provide us with nourishment to enrich our perspectives in living our daily lives.
This month, we would like to share an update about grants that were won by the Makassar International Writers Festival (MIWF) from the CTC Cultural Program by the British Council. In addition, Intan Pamaditha, one of the MIWF curators, was included in the long list of the 2021 Stella Prize, there were also articles about equality in the art ecosystem by three women from various regions, one of which was Lily Yulianti Farid as the director of MIWF.
Rumata’ is one of the collaborators for Usmar Ismail's 100th anniversary this March, and there is a compilation of videos of impressions and stories from Rumata's friends' which are regularly uploaded on Rumata’s Instagram account. Yulika Anastasia, a woman documentary filmmaker from Papua, recommended films that should be watched by women.
We are very happy if you are willing to be a contributor to send writing, reviews, or even criticism about Indonesian art and culture, especially Eastern Indonesia. We believe that a diversity of perspectives is one of the services that we can continuously deliver.
Welcome and happy reading!
Rachmat Hidayat Mustamin
Director of Programs & Cooperation at Rumata 'ArtSpace.
__
Rumata' ArtSpace Newsletter Team:
Coordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Author Contributors February 2021: Lily Yulianti Farid, Riri Riza, Ita Ibnu, Pamula Mita Andary, Lestaria, Yoga Pratama, Magung Budiman, Falah, Abdi Karya, Dicky Senda, Whiteboard Journal, Yulika Anastasia, Rachmat Mustamin
Proofreader: Amy Djafar.
Translator: Edan Runge & Wawan Kurniawan.
Rumata’ mengundang beberapa sahabat Rumata’ untuk memberikan kesan, pengalaman, serta pandanganya terhadap Rumata’ sebagai salah satu rumah seni dan budaya yang ada di Makassar. Melihat Rumata’ sepanjang 10 tahun ini telah banyak memberikan kesempatan bagi para penulis, pembuat film maupun seniman dari kawasan Indonesia Timur, kami ingin mendengar dan menyaksikan bagaimana Rumata’ menjadi salah satu simpul dari proses kreatif mereka. Video kompilasi ini terdiri dari 10 klip berisi ungkapan singkat dari para sahabat Rumata’ yang akan diunggah secara berkala. Kompilasi video ini bertujuan untuk menyebarluaskan semangat kolaborasi lintasdisiplin berbasis rumah budaya dan komunitas. Untuk melacak sejauh mana Rumata’ mempengaruhi dalam tumbuh-kembang komunitas literasi dan film di berbagai daerah.
Kunjungi Instagram Rumata' di sini:
#DirektoriKota is a collaboration project between British Council and Whiteboard Journal, under the global programme Developing Inclusive and Creative Economy (DICE), to raise the awareness of hundreds of independent communities/individuals, creative hubs, and academic discourses all across Indonesia. By telling interesting stories from these spaces, this campaign objects in establishing connection and collaboration with and between creative hubs around the nation, generated into engaging content and presented in Whiteboard Journal’s digital platforms.
This campaign consisted of four different elements including Creative Hub Stories Video Series, Direktori book, Featured Articles, and social media campaign.
This book contains 131 active Creative hubs in Indonesia. The hubs were formed in the years ranging from 1977 to 2020 with the disciplines of fine arts, film, music, theatre, literature, social, culture, and intersections in between. These hubs are spread across Sumatra, Java, Kalimatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi and Papua. Through this directory, we can aread the diverse characters and scales of hubs: ecosystems, makerspace, literacy, social and cultural movements, activism, and others that embodies all. As a universal underline, the creative hubs summarized in this directory relies on joint and community-based work, in which Indonesia is celebrated for.
Rumata’ ArtSpace adalah rumah budaya yang resmi berdiri 18 Februari 2011, dijalankan secara independen dengan pendanaan yang sebagian besar berasal dari sumbangan publik. Selain menawarkan fasilitas yang bisa diakses secara luas khususnya bagi seniman dan komunitas di Makassar, Rumata’ dikenal dengan program-program unggulan yang telah menjadi bagian penting pengembangan kebudayaan dan kesenian, antara lain Makassar International Writers Festival (MIWF) dan SEAScreen Academy. Ratusan seniman dan relawan telah terlibat dalam berbagai kegiatan di Rumata’ dan ribuan pengunjung telah mengikuti berbagai kegiatan Rumata’. Perluasan kerjasama, peningkatan kualitas kegiatan dan upaya melebarkan jangkauan audiens adalah tiga hal mendasar yang akan terus dikerjakan Rumata’ Artspace.
Rumata’ ArtSpace is a cultural institution officially established on the 18thof February 2011. It operates independently and receives most of its funding from public donations. Apart from offering facilities that can be widely accessed, especially by artists and the Makassar community, Rumata’ is famous for its featured programs which have become an important part of cultural and artistic development, for example the Makassar International Writers Festival (MIWF) and SEAScreen Academy. Hundreds of artists and volunteers have participated in various activities at Rumata’ and thousands of visitors have also got involved. The three objectives that Rumata’ ArtSpace will continue to strive for are extending its collaborations, increasing the quality of its activities and growing its audience.
Jika ada saran, masukan dan informasi yang perlu kami ketahui, Anda dapat mengunjungi Rumata' ArtSpace dan menghubungi email serta nomor telepon yang tertera:
Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221. Indonesia