Kami kembali mengabarkan informasi kegiatan di Rumata’ ArtSpace. Bulan ini, kami ingin memberi informasi bahwa Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru berkunjung ke Rumata’, berdiskusi dan berbagai pandangan mengenai potensi dari Makassar dan Indonesia Timur secara umum untuk memproduksi program dan karya lokal dan kolaboratif.
Kami juga menerima tulisan dari Ilda Karwayu, mengenai program #BakuBantu yang diinisiasi oleh Makassar International Writers Festival dan Dee Lestari. Ada pula rekomendasi mengenai terbukanya kembali Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) yang dapat diakses mulai tanggal 14 Februari yang lalu.
Kami akan sangat senang bila Anda bersedia menjadi kontributor untuk mengirimkan tulisan, ulasan, atau bahkan kritik mengenai seni dan budaya Indonesia, terutama Indonesia Timur. Kami percaya bahwa keberagaman perspektif itu adalah salah satu kemewahan yang dapat kita lahirkan terus menerus.
Salam, dan selamat membaca!
Rachmat Mustamin
Direktur Program dan Kemitraan Rumata’ ArtSpace
__
Tim Newsletter Rumata' ArtSpace:
Koordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Kontributor Penulis Bulan Februari 2022: Tim Rumata', Agus Citra Sasmita, Ilda Karwayu, Ifdhal Ibnu, Agus Salim
Penerjemah: Edan Runge & Abdussalam Syukri
We are back to share information on activities at Rumata' ArtSpace. This month, we would like to inform you that the Directorate of Film, Music and New Media visited Rumata', to discuss and share views on the potential of Makassar and East Indonesia in general to produce local and collaborative programs and works.
We also received writing from Ilda Karwayu, regarding the #BakuBantu program initiated by the Makassar International Writers Festival and Dee Lestari. There is also a recommendation regarding the reopening of the Cultural Facility (FBK) which can be accessed from February 14.
We will be very happy if you are willing to be a contributor to submit writing, reviews, or even criticisms about Indonesian arts and culture, especially about Eastern Indonesia. We believe that a diversity of perspectives is something that we can offer to our friends over and over again.
Greetings, and happy reading!
Rachmat Mustamine
__
Rumata' ArtSpace Newsletter Team:
Coordinator: Rachmat Hidayat Mustamin
Author Contributors February 2022: Rumata's team, Agus Citra Sasmita, Ilda Karwayu, Ifdhal Ibnu, Agus Salim
Translator: Edan Runge & Abdussalam Syukri
After going through a series of workshops, seminars, regular practice and then initiating their own art projects since October 2021, the participants of the Teater Garasi OpenLab (Garage Theatre OpenLab) will present their work in a work-in-progress format. Presented at Chairil's Cabaret for 3 days, one of the selected artists, Rachmat Mustamine, presented his work-in-progress in collaboration with Rumata' ArtSpace as a practice room, SIKU Ruang Terpadu for recording and Studio Patodongi. All presentations could be watched from February 16-20 2022 at Studio Teater Garasi and on Zoom.
'Sketsa-Sketsa Di Kebun Warisan' (Sketches in the Heritage Garden) is a work in progress that discusses the conflict over land inheritance and the myths of the dark history of DI/TII in Bone, South Sulawesi. Through the garden, stories are planted and grown. There is a barn exposing agrarian issues. This work tries to trace the heritage, history & major events that have occurred in Sulawesi to find pieces of knowledge and complete questions about stories that may not have been present in the larger discourse of Indonesian history.
Apa Katamu tentang Pranata Sosial dalam Sastra Jepang? Ikhwan Ariesta Junaid
Apa Katamu tentang Pranata Sosial dalam Sastra Jepang? Luis Velix Gunawan
Penulis, penyunting, pengarah tata letak dan perwajahan isi buku, penerjemah, serta pe- pe- lainnya yang menggeluti buku sebagai produknya, merupakan para pekerja buku. Di Indonesia, para pekerja buku belum memiliki sistem bisnis yang mapan merata, dalam artian, memberikan kesejahteraan yang cukup bagi setiap pekerjanya. Darinya, tak heran bila sejumlah pekerja buku rajin menyuarakan pikiran-pikirannya terkait kesejahteraan tersebut. Salah satunya, adalah Aan Mansyur, penyair yang baru-baru ini menulis esai berjudul “Menjadi Penulis, Menjadi Pekerja yang Rentan”.
Kemunculan tulisan, juga diskusi yang cukup intens tentang kesejahteraan pekerja buku memanglah ampuh memperluas wacana di lingkaran pekerja buku dan bias-biasnya. Selain itu, sepanjang gagasan berkembang, ada pula jalan lain yang dapat ditempuh untuk melancarkan visi kesejahteraan pekerja buku, satu di antaranya: menginisiasi serta melaksanakan sebuah program berprofit—baik materiel maupun non-materiel—yang melibatkan pekerja buku.
Gagasan tersebut tentu bisa saja muncul dari pikiran siapa saja dan di mana saja. Satu di antara mereka yang memikirkannya adalah Lily Yulanti Farid, Direktur Makassar Internarional Writers Festival (MIWF). Darinya, MIWF dengan dukungan penulis Dewi Lestari dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), mencetus program #BakuBantu—sebuah inisiatif dana bergulir dengan tujuan mengembangkan kapasitas dan kreativitas pekerja buku di Indonesia Timur—sebagai posisi geografis. Secara khusus, pekerja buku yang menjadi sorotan program #BakuBantu ialah para penulis dan komunitas literasi, sebab pilot project pembentukan sistem bisnis, dibayangkan, akan lebih mudah dijalankan di skala kecil terlebih dahulu.
Saat kami mereplikasi pendekatan pemberdayaan masyarakat kami di Makassar melalui BASAsulselWiki baru – di bawah payung BASAibu Wiki baru – kami juga mengadakan wikithon partisipasi publik lainnya di Makassar.
Ini adalah kompetisi berbasis video yang menantang kaum milenial untuk secara terbuka membahas hubungan antaragama. Wikithon ini didukung oleh Fondation Botnar dan Proyek Kewarganegaraan Inklusif dari Badan Kerjasama Pembangunan Norwegia (NORAD).
Entri yang menang adalah:
Pemenang SMA
1 : Muh. Rasya Islami:
https://basasulselwiki.org/Intercultural_Difference_is_not_an_excuse
Juara 2 : Rifqy Aulia Har : https://basasulselwiki.org/Intercultural_Indonesia_is_helping_a_multicultural_country
Ketiga: Caca: https://basasulselwiki.org/Intercultural_Diversity_in_religion
Juara SMP
Adnan Apriansyah Putra:
https://basasulselwiki.org/Intercultural_Religious_tolerance_understand_each_other
Pemenang Universitas
Abdurrahim Supardi Usman:
https://basasulselwiki.org/Intercultural_respect_each_other
Kunjungi BASAbali Wiki dan BASAsulselWiki
My art installation work, entitled “The Lost Makassan”, was inspired by the collection of small “artifacts” scattered about in a short program of exchange between Makassar and Yirrkala artists. These “artifacts” were then collected to form an installation to help evoke memories of the brotherhood that has existed for hundreds of years between Makassar and Yirrkala people. This art exhibition tells us about the perspectives of Aboriginal artists from Yolngu (Yirrkala) and artists from Makassar.--Words from the catalogue: Yirrkala Artist Exchange Program Art Exhibition.
Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) kembali pada tahun 2022, menampilkan film Australia dan Indonesia terbaik ke layar lebar di seluruh nusantara.
Mencakup berbagai macam genre, kumpulan film tahun ini merupakan perayaan kisah unik Australia yang menyoroti keragaman dan kreativitas kami.
FSAI 2022 juga menampilkan film populer kreasi alumni Australia. Tiket untuk semua pemutaran film disediakan gratis untuk penonton yang tinggal di Indonesia. Persediaan tiket terbatas, daftar sekarang!
FSAI 2022 akan menampilkan lima film Australia dan dua film Indonesia yang disiarkan langsung secara eksklusif untuk penonton Indonesia pada tanggal 19-27 Februari 2022.
FSAI 2022 juga mencakup serangkaian Sesi Tanya Jawab Langsung dan Masterclass Film dengan pakar film dari Australia serta para pembicara. Penonton yang telah terdaftar dapat bergabung dengan kami dalam acara special dan eksklusif ini.
Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) is back in 2022, showcasing the very of best Australian and Indonesian film to screens across the archipelago.
Spanning a diverse range of genres, this year’s line-up of films is a celebration of uniquely Australian stories that highlight our diversity and creativity.
FSAI 2022 also features hit films produced by Indonesia’s talented Australian Alumni. Tickets to all screenings are free to Indonesia-based audiences only. Seats are limited, register now!
FSAI 2022 will feature five Australian and two Indonesian films streamed live and exclusive to Indonesian audiences from 19-27 February 2022.
FSAI 2022 also includes a range of Live Q&As and Film Masterclasses with Australian experts and guest speakers. Registered guests are invited to join us for these exclusive special events.
Rumata’ ArtSpace adalah rumah budaya yang resmi berdiri 18 Februari 2011, dijalankan secara independen dengan pendanaan yang sebagian besar berasal dari sumbangan publik. Selain menawarkan fasilitas yang bisa diakses secara luas khususnya bagi seniman dan komunitas di Makassar, Rumata’ dikenal dengan program-program unggulan yang telah menjadi bagian penting pengembangan kebudayaan dan kesenian, antara lain Makassar International Writers Festival (MIWF) dan SEAScreen Academy. Ratusan seniman dan relawan telah terlibat dalam berbagai kegiatan di Rumata’ dan ribuan pengunjung telah mengikuti berbagai kegiatan Rumata’. Perluasan kerjasama, peningkatan kualitas kegiatan dan upaya melebarkan jangkauan audiens adalah tiga hal mendasar yang akan terus dikerjakan Rumata’ Artspace.
Rumata’ ArtSpace is a cultural institution officially established on the 18thof February 2011. It operates independently and receives most of its funding from public donations. Apart from offering facilities that can be widely accessed, especially by artists and the Makassar community, Rumata’ is famous for its featured programs which have become an important part of cultural and artistic development, for example the Makassar International Writers Festival (MIWF) and SEAScreen Academy. Hundreds of artists and volunteers have participated in various activities at Rumata’ and thousands of visitors have also got involved. The three objectives that Rumata’ ArtSpace will continue to strive for are extending its collaborations, increasing the quality of its activities and growing its audience.
Jika ada saran, masukan dan informasi yang perlu kami ketahui, Anda dapat mengunjungi Rumata' ArtSpace dan menghubungi email serta nomor telepon yang tertera:
Jl. Bontonompo No.12A, Gn. Sari, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221. Indonesia